ArticlePDF Available

Application of Green Chemistry in the Context of Industrial Chemistry: Student Perspective and Importance for Continuing Study

Authors:

Abstract

Chemicals pose potential hazards to human health and the environment when used unwisely, carelessly, uncontrolled, incorrectly, and unsafely. Although Green Chemistry is strongly related to environmental issues, Green Chemistry-based learning also has a significant impact on students' learning achievement as well as skills in the learning process by providing a safe, interesting, and entertaining perspective of chemistry. This research uses the Focus Group Discussion (FGD) method to collect the necessary data on the concept of green chemistry in the context of industrial chemistry in schools. This research was conducted online through the Google Meet platform on November 10, 2023. In this study, we interviewed three respondents who are grade XI students at SMKN 7 Bandung majoring in industrial chemistry. The results of the Focus Group Discussions (FGDs) show that the respondents believe that the concept of Green Chemistry will have a high relevance in the context of the chemical industry, both in terms of practical applications and educational aspects. Green Chemistry is considered to have a positive and significant impact in the industrial context, both now and especially in the future. As the future generation in the industrial sector, the students showed great enthusiasm and interest in the application of Green Chemistry in various industrial processes.
`
Vol. 2 No. 1 (2024)
ISSN: 2987-0038
Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
https://amandemen.my.id/
42
Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, Hilda Nurhildayanti
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi Berkelanjutan
Amandemen
Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
ISSN: 2987-0038 (Online) Vol. 2 No. 1 (2024)
DOI: https://doi.org/10.61166/amd.v2i1.39 pp. 42-53
Research Article
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia
Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi
Berkelanjutan
Monica Lauren Sinuraya1, Daffa Alaauddin Dzaki2, Anisa Agustin3, Hilda
Nurhildayanti4
1. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung; [email protected]
2. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung; [email protected]
3. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung; [email protected]
4. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung; [email protected]
Copyright © 2024 by Authors, Published by Amandemen: Journal of Learning, Teaching and
Educational Studies. This is an open access article under the CC BY License
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/
Received : December 21, 2023 Revised : February 08, 2024
Accepted : March 14, 2024 Available online : April 20, 2024
How to Cite: Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, & Hilda Nurhildayanti.
(2024). Application of Green Chemistry in the Context of Industrial Chemistry: Student Perspective and
Importance for Continuing Study. Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies, 2(1),
4253. https://doi.org/10.61166/amd.v2i1.39
Application of Green Chemistry in the Context of Industrial Chemistry: Student Perspective
and Importance for Continuing Study
Abstract. Chemicals pose potential hazards to human health and the environment when used
unwisely, carelessly, uncontrolled, incorrectly, and unsafely. Although Green Chemistry is strongly
related to environmental issues, Green Chemistry-based learning also has a significant impact on
students' learning achievement as well as skills in the learning process by providing a safe, interesting,
`
Vol. 2 No. 1 (2024)
ISSN: 2987-0038
Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
https://amandemen.my.id/
43
Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, Hilda Nurhildayanti
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi Berkelanjutan
and entertaining perspective of chemistry. This research uses the Focus Group Discussion (FGD)
method to collect the necessary data on the concept of green chemistry in the context of industrial
chemistry in schools. This research was conducted online through the Google Meet platform on
November 10, 2023. In this study, we interviewed three respondents who are grade XI students at
SMKN 7 Bandung majoring in industrial chemistry. The results of the Focus Group Discussions (FGDs)
show that the respondents believe that the concept of Green Chemistry will have a high relevance in
the context of the chemical industry, both in terms of practical applications and educational aspects.
Green Chemistry is considered to have a positive and significant impact in the industrial context, both
now and especially in the future. As the future generation in the industrial sector, the students showed
great enthusiasm and interest in the application of Green Chemistry in various industrial processes.
Keywords: Green Chemistry, Industrial Chemistry, Chemistry Learning, Environmental Chemistry.
Abstrak. Bahan kimia memiliki potensi bahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan jika
digunakan secara kurang bijaksana, tidak hati-hati, tidak terkontrol, tidak benar, dan tidak aman.
Meskipun green chemistry sangat terkait dengan isu-isu lingkungan, pembelajaran berbasis green
chemistry juga memiliki dampak yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa serta keterampilan
dalam proses pembelajaran, memberikan perspektif kimia yang aman, menarik, dan menghibur.
Penelitian ini memanfaatkan metode Focus Group Discussion (FGD) untuk mengumpulkan data yang
diperlukan tentang konsep green chemistry dalam konteks kimia industri di bangku sekolah.
Penelitian ini dilakukan secara daring melalui platform Google Meet pada tanggal 10 November
2023. Dalam penelitian ini, kami mewawancarai tiga responden yang merupakan siswa kelas XI di
SMKN 7 Bandung jurusan Kimia Industri. Hasil dari diskusi kelompok terfokus (FGD) menunjukkan
bahwa responden meyakini bahwa konsep green chemistry akan memiliki relevansi yang tinggi
dalam konteks industri kimia, baik dari segi aplikasi praktis maupun aspek edukatif. Green chemistry
dianggap memiliki efek yang positif dan signifikan dalam konteks industri, baik di masa sekarang dan
terlebih di masa mendatang. Sebagai calon generasi penerus di sektor industri, siswa-siswa
menunjukkan antusiasme yang tinggi serta ketertarikan yang besar dalam penerapan green
chemistry dalam berbagai proses industri.
Kata Kunci: Green Chemistry, Kimia Hijau, Kimia Industri, Pembelajaran Kimia, Kimia Lingkungan.
PENDAHULUAN
Kimia memiliki peran yang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari,
bahkan siswa dan masyarakat kita secara inheren terlibat dalam interaksi kimia
(Mitarlis et al., 2018). Ini menekankan pentingnya pemahaman tentang kimia dalam
konteks kehidupan sehari-hari, termasuk pemahaman tentang sifat dan reaktivitas
bahan kimia yang kita hadapi secara teratur. Namun, ada hal yang juga harus
menjadi pertimbangan utama, yakni perlunya mempertimbangkan dampak
kesehatan lingkungan dari proses aktivitas kimia atau biasa disebut praktikum.
Aktivitas praktikum sangat identik dengan bahan kimia yang berbahaya dan
biasanya bersumber dari industri bahan kimia. Bahaya dari aktivitas ini akan
meningkat jika dijalankan oleh praktikan yang tidak memahami prinsip-prinsip green
chemistry (Mitarlis et al., 2018) (Al Idrus et al., 2020) (Ilma et al., 2022). Bahan kimia
memiliki sifat yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan jika
`
Vol. 2 No. 1 (2024)
ISSN: 2987-0038
Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
https://amandemen.my.id/
44
Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, Hilda Nurhildayanti
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi Berkelanjutan
digunakan dengan cara yang tidak tepat, seperti tidak cerdas, cermat, terukur, benar,
dan aman (Budiawan, 2023).
Menurut penelitian dari Kemahasiswaan FMIPA UI, Indonesia merupakan
negara yang stabil dan kaya akan bahan-bahan kimia yang sangat mudah didapati
di alam. Namun, cukup memprihatinkan bahwa iptek dan sumber daya manusia
Indonesia dalam menelaah dan memanfaatkan risiko bahan-bahan kimia secara
cermat, presisi, dan tepat masih sangat lemah. Hal ini sebagian besar disebabkan
oleh minimnya pengetahuan dan kesadaran akan bahaya bahan-bahan kimia,
dimana masyarakat hanya terfokus pada keuntungan dari suatu proses industri.
Bahaya bahan-bahan kimia yang disebutkan dalam konsep green chemistry ini
mencakup berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, seperti
toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan menipisnya sumber daya alam
(Mustafa, 2016). Oleh karena itu, edukasi pendekatan green chemistry sejak bangku
sekolah sangat diperlukan karena green chemistry dapat mendorong siswa untuk
mencari pengetahuan yang lebih mendalam tentang kesehatan lingkungan dan
meningkatkan motivasi mereka dalam mempelajari inovasi-inovasi baru dalam
bidang ilmiah (Pembelajaran Projek Electroplating Berbasis Green Chemistry
Purwanti & Fitri Khoerunnisa, 2023).
Purwanti & Fitri (2023) (Pembelajaran Projek Electroplating Berbasis Green
Chemistry Purwanti & Fitri Khoerunnisa, 2023) melakukan riset tentang
pengetahuan sains, terdapat prevalensi yang rendah pada pengetahuan sains. Di sisi
lain, domain kompetensi sains menunjukkan tingkat sedang, sementara domain
sikap juga ditemukan pada kategori sedang. (Hadi, 2019) melakukan penelitian
tentang pendekatan green chemistry melalui praktikum sel volta yang secara umum
menggunakan FeSO4, CuSO4, ZnSO4, dan baterai. Penelitian tersebut dilakukan pada
siswa MAN 2 Pekanbaru. Hasilnya menunjukkan bahwa pada praktikum tersebut
masih sering menggunakan logam berat, yang dimana harganya relatif mahal (tidak
ekonomis), dan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan
kesehatan manusia. Masih dengan argumen yang sejalan, (Arif, 2020) berpendapat
bahwa praktik kimia tidak lagi bergantung pada fasilitas laboratorium sekolah ,
melainkan cukup menggunakan alat dan bahan alami yang mudah dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahan alami dalam kegiatan praktikum sejalan
dengan konsep green chemistry dari Dr. Paul Anastas & Werner.
Menurut studi literatur yang dilakukan oleh (Al Idrus et al., 2020) dan (Safitri
& Hidayati, 2023) , belum ada guru kimia yang menggabungkan ide green chemistry
dalam pembelajaran. Guru selama ini hanya terfokus pada penggunaan buku teks
dan LKPD, dan dalam penyampaian materi masih menggunakan teknik tanya jawab,
ceramah, latihan soal, dan penugasan (Safitri & Hidayati, 2023). (Fauziah et al., 2019)
berpendapat bahwa praktikum yang dilakukan oleh para guru terhadap siswa masih
lebih menekankan pada penggunaan alat dan bahan yang sudah ada di
laboratorium, meskipun kenyataannya dengan tujuan yang sama, para guru dapat
`
Vol. 2 No. 1 (2024)
ISSN: 2987-0038
Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
https://amandemen.my.id/
45
Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, Hilda Nurhildayanti
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi Berkelanjutan
mengganti alat dan bahan tersebut untuk mendapatkan nilai yang ekonomis, juga
agar bisa menggantinya dengan alat dan bahan yang lebih sederhana dan mudah
didapatkan.
Meski green chemistry sangat erat kaitannya dengan permasalahan
lingkungan, pembelajaran berbasis green chemistry juga berdampak pada hasil
belajar siswa dan keterampilan proses, serta menghasilkan sudut pandang kimia
yang aman, menarik, menyenangkan, serta menawarkan banyak manfaat lainnya
(Hadi, 2019). Keuntungan terbesarnya adalah semua sekolah dapat berkontribusi
terhadap perlindungan lingkungan dengan mengurangi emisi bahan kimia.
Terdapat kesenjangan dari para peneliti lain, yaitu prinsip green chemistry
kerap kali disandingkan dengan upaya-upaya menyukseskan metode pembelajaran
yang dibuat oleh para guru. Selain itu, banyak peneliti memandang bahwa
penerapan green chemistry adalah kesempatan untuk memperoleh peralatan praktik
yang ekonomis atau mudah ditemukan di alam. Para peneliti seakan-akan
melupakan tujuan utama dari penerapan green chemistry yakni untuk
mengembangkan kepribadian dan perilaku siswa yang ramah lingkungan terutama
dalam menghadapi permasalahan lingkungan hidup, sehingga siswa dapat berperan
serta dalam pelestarian lingkungan (Muliani et al., 2019), (Qonita et al., 2022).
Siswa harus dibekali pengetahuan mengenai mengapa pendekatan green
chemistry perlu dilakukan, mengapa bahan-bahan kimia perlu diperhatikan
pemanfaatannya, dan apa pentingnya menerapkan prinsip-prinsip green chemistry
terkhusus pada dunia industri. Pendidikan green chemistry menjadi kunci penting
dalam memahami fenomena pemeliharaan lingkungan (Muliani et al., 2019).
Industri-industri di Indonesia masih banyak menggunakan proses dan teknik dalam
menghasilkan produk tertentu yang menghasilkan limbah atau merugikan
lingkungan sekitar. Oleh karena itu, untuk meminimalisir limbah industri, perlu dicari
solusi untuk memperoleh proses atau teknologi bersih (clean technology). Saat ini
teknik terbaik yang bisa dihunakan adalah proses berbasis green chemistry (Mustafa,
2016). Dengan memanfaatkan teknik green chemistry yang tidak hanya
menghasilkan produk kimia secara efisien tetapi juga menghindari penggunaan
bahan berbahaya dalam proses produksi, industri dapat memainkan peran utama
dalam penyelesaian masalah ekologi global (Inayah et al., 2022). Implementasi
konsep ini di sektor industri tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan,
tetapi juga mempromosikan inovasi dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya,
menciptakan dampak positif secara berkelanjutan bagi ekosistem dan masyarakat
secara luas.
Dalam penelitian tentang pengaplikasian dan manfaat green chemistry
menurut perspektif siswa, kami bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaplikasian green chemistry di dalam pembelajaran kimia, serta seberapa besar
anggapan dan keinginan para siswa khususnya siswa kimia industri untuk
mendukung keberlangsungan green chemistry di sekolah. Dalam konteks
`
Vol. 2 No. 1 (2024)
ISSN: 2987-0038
Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
https://amandemen.my.id/
46
Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, Hilda Nurhildayanti
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi Berkelanjutan
pembelajaran, metode kimia yang didasarkan pada prinsip-prinsip kimia ramah
lingkungan sangat diperlukan. Ide ini diharapkan dapat mengurangi dampak buruk
terhadap ekologi sekaligus meningkatkan pengetahuan siswa tentang masalah
lingkungan di sekitar mereka.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) atau
diskusi kelompok terfokus untuk menghasilkan data yang di butuhkan mengenai
konsep green chemistry dalam kimia industri. Penggunaan metode Focus Group
Discussion dipilih karena mampu dengan tepat sasaran menggali jawaban dari para
narasumber tentang topik terkait. Metode ini juga akan membuat narasumber
merasa lapang untuk menjawab, karena konsep yang digunakan bukan seperti
wawancara interogasi. Selain itu, dengan waktu yang relatif singkat atau cepat dapat
digali mengenai persepsi, pendapat, motivasi, pengetahuan, masalah dan harapan
perubahan yang berkaitan dengan masalah penelitian ini. Pengambilan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara mendiskusikan beberapa kategori, yaitu: 1)
konsep green chemistry dalam kimia dan industri; 2) penggunaan bahan kimia ramah
lingkungan dalam industri; 3) hambatan dan saran dalam memahami konsep green
chemistry.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara online melalui platform Google Meet pada
tanggal 10 November 2023, pukul 16.08 WIB 17.24 WIB.
Sampel Penelitian
Pada penelitian ini, kami menggunakan tiga responden yang sedang
menjalani pendidikan sebagai siswa kelas XI SMKN 7 Bandung. Pemilihan sekolah
didasarkan atas beberapa pertimbangan, yaitu : 1) sekolah kejuruan ; dan 2) memiliki
jurusan kimia industri (diutamakan) atau jurusan analisis kimia. Hal ini didasarkan
pada gagasan bahwa industri terlibat dalam begitu banyak reaksi kimia di kehidupan
sehari-hari, serta industri kimia dan kimia memainkan peran penting dalam
keberlangsungan lingkungan di masa mendatang. sehingga memiliki banyak
peluang untuk berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan (Amyyana et al., 2017).
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini kami ambil dari pendapat
narasumber dalam diskusi terfokus (FGD) mengenai tujuh pertanyaan yang
diberikan kepada responden.
Analisis
`
Vol. 2 No. 1 (2024)
ISSN: 2987-0038
Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
https://amandemen.my.id/
47
Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, Hilda Nurhildayanti
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi Berkelanjutan
Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara sistematis dan
terarah mengenai topik-topik krusial dalam green chemistry. Hasil analisis data akan
disajikan secara deskriptif dan diinterpretasikan dalam konteks kerangka teoritis
yang telah dikembangkan. Proses analisis ini akan memungkinkan kami untuk
menyajikan temuan utama dan menghubungkannya dengan literatur yang relevan
dalam bidang ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini mengeksplorasi penerapan prinsip-prinsip green chemistry
dalam pembelajaran kimia, khususnya di jurusan kimia industri. Pentingnya green
chemistry dalam konteks ini didasarkan pada pemahaman bahwa industri memiliki
peran penting dalam penggunaan bahan kimia sebagai sumber bahan baku yang
berbanding lurus dengan kualitas kesehatan penduduk (Sidjabat, 2008). Adapun
kami, sebagai peneliti, berniat untuk mengetahui pandangan, pendapat, dan
persepsi dari beberapa responden mengenai penerapan dan relevansi konsep green
chemistry dalam konteks kimia industri.
Dalam menganalisis data, penelitian ini melibatkan tiga orang siswa yang
sedang menempuh pendidikan di jurusan kimia industri. Hasil diskusi kelompok
terfokus (FGD) menunjukkan bahwa responden percaya dengan adanya konsep
green chemistry akan relevan terhadap konteks kimia industri, baik dari segi praktik
maupun edukasi. Mereka menyadari perlunya meminimalkan kerusakan lingkungan
yang mungkin terjadi akibat penggunaan bahan kimia dalam aplikasi industri.
Dalam konteks pembelajaran kimia yang menekankan prinsip-prinsip green
chemistry, terlihat bahwa green chemistry memegang peran esensial dalam
mengedukasi siswa mengenai penerapan kimia dalam industri secara holistik. Studi
ini menyoroti perlunya meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep green
chemistry, termasuk penggunaan bahan ajar berbasis green chemistry di kelas kimia.
Tanggapan responden juga menunjukkan bahwa pentingnya edukasi di lingkungan
sekolah dan masyarakat umum cukup tinggi.
Sebagai rekomendasi, para responden menyebutkan bahwa pengetahuan
dan pemahaman tentang konsep green chemistry serta penggunaannya di kelas
kimia perlu ditingkatkan oleh para guru dan siswa. Ada kebutuhan untuk
memperkuat program pembelajaran green chemistry di lingkungan sekolah, yang
meliputi campur tangan kurikulum, pelatihan guru, dan pengembangan bahan ajar
yang sesuai. Keterlibatan aktif industri juga dianggap krusial, sehingga untuk
meningkatkan pemahaman dan implementasi konsep green chemistry dalam
pembelajaran kimia, diperlukan kerjasama yang lebih erat antara sekolah dan
industri.
Menelaah temuan penelitian, perlu dicatat bahwa penerapan konsep green
chemistry tidak hanya terbatas pada siswa dan staf sekolah, tetapi juga mencakup
industri. Dalam hal ini, para responden menekankan peran penting industri dalam
`
Vol. 2 No. 1 (2024)
ISSN: 2987-0038
Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
https://amandemen.my.id/
48
Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, Hilda Nurhildayanti
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi Berkelanjutan
mempromosikan pengembangan bahan kimia ramah lingkungan. Hal ini
menunjukkan konsistensi antara teori dan praktik dalam penerapan ilmu kimia, serta
kemajuan pembelajaran green chemistry di lingkungan sekolah.
Dalam wawancara dengan para responden, muncul pemahaman bahwa
konsep green chemistry telah memberikan pengaruh positif terhadap sikap mereka
terhadap lingkungan. Dampak positif yang lebih signifikan terhadap lingkungan
sekitar merupakan salah satu hasil utama dari penggunaan prinsip-prinsip green
chemistry (Inayah et al., 2022) (Qonita et al., 2022) (Muliani et al., 2019) (Putri, 2017)
(Safitri & Hidayati, 2023) (Sembiring et al., 2022) (Redhana et al., 2020) (Merta, 2020).
Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan upaya edukasi dan meningkatkan
kerja sama di antara masyarakat, industri, dan sekolah untuk mempromosikan
penggunaan bahan kimia berbasis green chemistry di kelas kimia.
Dalam diskusi terfokus (FGD) yang kami lakukan dengan 3 responden yang
mempunyai pengalaman dalam belajar mengolah limbah B3, kami temukan bahwa
pandangan mereka secara keseluruhan mendukung penerapan green chemistry
dalam industri kimia. Kami akan menampilkan hasil penelitian ini melalui beberapa
sub pembahasan sebagai berikut:
Pentingnya Konsep Green Chemistry
Pentingnya penerapan konsep green chemistry memiliki esensi yang sangat
pekat sebagai pendekatan utama dalam menciptakan lingkungan yang bersahabat.
Hal ini nyata dengan mempertimbangkan potensi dampak negatif yang dapat
terjadi pada lingkungan jika prinsip-prinsip green chemistry diabaikan dan tidak
diimplementasikan. Selama ini, pelaksanaan praktikum kimia seperti asam basa
masih mengandalkan bahan-bahan yang memiliki kelemahan, seperti penggunaan
indikator yang berpotensi menciptakan kerusakan lingkungan dan memerlukan
investasi biaya tinggi (Kimia et al., 2022). Maka dari itu, green chemistry berpartisipasi
untuk ikut terjun mewujudkan konsep yang mendorong perancangan produk atau
proses dengan tujuan mengurangi penggunaan dan produksi senyawa berbahaya
(Ma et al., 2019) (Hadi, 2019) (Kimia et al., 2022). Dari hasil diskusi terfokus, siswa
menyadari pentingnya gagasan green chemistry sebagai dasar untuk memikirkan
dampak lingkungan dan makhluk hidup. Siswa juga menyoroti bahwa green
chemistry dapat berfungsi sebagai alat pengajaran untuk keberlanjutan dan memiliki
efek positif pada lingkungan dan generasi berikutnya.
1. Green Chemistry dalam Praktikum
Dalam konteks pembelajaran, materi dan praktikum merupakan dua elemen
krusial yang saling melengkapi dalam membangun pemahaman yang komprehensif
bagi siswa. Tidak hanya teori dan pemaparan materi yang diberikan, namun perlunya
praktikum sebagai bagian integral dari proses pembelajaran (Al Idrus et al., 2020).
Data yang kami dapat melalui hasil diskusi terfokus (FGD) menunjukkan bahwa para
`
Vol. 2 No. 1 (2024)
ISSN: 2987-0038
Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
https://amandemen.my.id/
49
Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, Hilda Nurhildayanti
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi Berkelanjutan
narasumber setuju jika mengajar siswa tentang green chemistry membantu
pemahaman mereka tentang penggunaan bahan kimia dalam kimia industri. Mereka
percaya bahwa untuk memahami pengolahan limbah secara menyeluruh, teori dan
praktik harus dipadukan. Salah satu narasumber lebih lanjut mengatakan bahwa
green chemistry membuat industri lebih ramah lingkungan dengan membantu siswa
dalam menangani zat berbahaya dengan benar. Melalui praktikum, siswa tidak
hanya sekadar mengikuti protokol, mereka didorong untuk memperluas
kemampuan berpikir kritis mereka untuk memecahkan masalah lingkungan
(Nurbaity, 2011).
Kehadiran keduanya berperan penting dalam memperdalam pemahaman
siswa, terutama dalam konteks pemeliharaan lingkungan. Pelaksanaan praktikum
memungkinkan siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap
berbagai fenomena alam dan konsep kimia (Kimia et al., 2022). Dengan demikian,
praktikum membantu siswa memperkuat kemampuan berpikir analitis yang akan
memajukan kapasitas intelektual mereka menuju tingkat kesempurnaan (Inayah et
al., 2022). Manfaat pendekatan green chemistry, membuat siswa dapat
mengembangkan pemahaman akan potensi bahaya bahan kimia yang digunakan,
terutama dampak limbah yang tidak dikelola dengan baik yang dapat
mengakibatkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, penerapan bahan kimia
berbasis green chemistry di industri menjadi langkah pencegahan terhadap masalah
tersebut.
2. Pengaruh Green Chemistry terhadap Sikap Siswa kepada Lingkungan
Pengajaran green chemistry memiliki potensi untuk mempengaruhi sikap
siswa secara positif dan memicu kesadaran akan pentingnya lingkungan secara tidak
langsung. Memahami konsep ini dapat mengingatkan akan urgensi perawatan
lingkungan dan memberikan pemahaman akan dampak positif dari penerapan
green chemistry, terutama dalam persiapan masa depan yang berkelanjutan bagi
generasi mendatang. Dari hasil diskusi terfokus (FGD), setiap narasumber
mengatakan bahwa ide "green chemistry" telah meningkatkan pandangan mereka
terhadap lingkungan. Mereka terinspirasi untuk melestarikan kelestarian lingkungan
karena mereka semakin sadar akan hal itu. Green chemistry telah menjadi fondasi
edukasi awal bagi para siswa, karena bahan-bahan yang ramah lingkungan ini dapat
merangsang rasa ingin tahu siswa, meningkatkan motivasi belajar, serta
mengembangkan keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kreatif, dan
pemahaman siswa (Merta, 2020).
3. Hambatan dan Saran dari Perspektif Siswa
Menurut hasil diskusi terfokus (FGD) yang kami lakukan, para narasumber
menyatakan bahwa pengetahuan yang minim tentang green chemistry merupakan
hambatan. Mereka mengatakan bahwa saat ini mereka belum pernah melakukan
`
Vol. 2 No. 1 (2024)
ISSN: 2987-0038
Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
https://amandemen.my.id/
50
Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, Hilda Nurhildayanti
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi Berkelanjutan
praktikum oleh guru yang mengkhususkan penggunaan prinsip green chemistry.
Mereka juga mengatakan bahwa masih ada kurangnya kesadaran diantara sesama
pihak didalam sekolah. Kesadaran individual memang memiliki peran yang tak kalah
penting dalam mendorong penerapan green chemistry. Sebagai makhluk sosial,
ketergantungan pada orang lain menjadi hal yang tak terelakkan. Namun,
kurangnya kesadaran yang kuat dapat menjadi hambatan, dimana terkadang
kepentingan pribadi mendahului kepentingan bersama, sehingga menurunkan rasa
kepedulian terhadap lingkungan yang merupakan tempat bersama untuk tinggal.
Untuk menangani hal ini, para responden merekomendasikan beberapa
solusi dan saran. Yang pertama, edukasi tentang green chemistry harus diberikan
terlebih dahulu kepada guru-guru sebelum diberikan kepada siswa/siswi. Yang
kedua, setelah para guru memiliki pemahaman yang cukup, ilmu itu harus disalurkan
kepada para siswa/siswi di sekolah. Namun, dalam hal ini tidak hanya melalui
edukasi, dengan praktikum siswa akan lebih mudah memahami cara-cara
penerapannya. Yang ketiga, industri juga dapat berperan aktif dalam menyediakan
edukasi, melaksanakan proyek-proyek industri ke sekolah-sekolah untuk
mendukung penerapan green chemistry.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari diskusi penelitian yang telah disampaikan, dapat
disimpulkan bahwa pengaplikasian dan pemanfaatan green chemistry dalam
konteks industri sangat penting bagi proses pengembangan bahan kimia yang
ramah lingkungan. Hasil dari Fokus Group Discussion (FGD) juga menyatakan
dukungan yang kuat dari para siswa terhadap program penerapan green chemistry
di sekolah, meskipun belum ada implementasi fisik dan eksperimen langsung terkait
green chemistry. Untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan green chemistry,
para guru, siswa, dan industri harus secara aktif berkolaborasi dalam pengembangan
ide ini.
Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa green chemistry memiliki efek
yang baik dan penting pada lingkungan industri. Sebagai calon penerus sektor
industri di masa depan, para siswa menunjukkan antusiasme dan ketertarikan yang
tinggi dalam menggunakan green chemistry dalam berbagai proses industri. Hal ini
meningkatkan harapan optimis untuk keberlanjutan sektor industri Indonesia dan
kemungkinan pelestarian lingkungan yang semakin besar.
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih serta Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas kasih dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini
yang ditujukan untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan Bahasa Indonesia
sebagai syarat kelulusan matakuliah. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bapak Rama Wijaya Abdul Rozak selaku dosen Pendidikan Bahasa Indonesia
`
Vol. 2 No. 1 (2024)
ISSN: 2987-0038
Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
https://amandemen.my.id/
51
Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, Hilda Nurhildayanti
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi Berkelanjutan
yang telah memberikan bimbingan sehingga penelitian ini dapat diselesaikan
dengan baik. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para narasumber
yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk menjawab serta
berpartisipasi dalam pengumpulan data di penelitian ini. Tak lupa juga penulis
berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun
tidak langsung, serta kepada rekan tim yang sudah bekerjasama memberikan pikiran
dan tenaganya untuk menyelesaikan penelitian ini. Kami berharap dengan penelitian
ini, dampak buruk terhadap ekologi dapat diatasi, para siswa semakin mendalami
pentingnya pengetahuan akan masalah lingkungan, sekaligus sektor industri
Indonesia dapat turut serta mewujudkan kesadaran lingkungan.
DAFTAR RUJUKAN
Al Idrus, S. W., Purwoko, A. A., Hadisaputra, S., & Junaedi, E. (2020). Analisis
Kemampuan Awal Konsep Green Chemistry Sebagai Upaya Meningkatkan
Kreatifitas Mahasiswa Dalam Praktikum Kimia Lingkungan. Jurnal Pijar Mipa,
15(3), 305311. https://doi.org/10.29303/jpm.v15i3.1977
Amyyana, A. H., Paristiowati, M., & Kurniadewi, F. (2017). Pirolisis Sederhana Limbah
Plastik Dan Implementasinya Sebagai Sumber Belajar Berbasis Education for
Sustainable Development (Esd) Pada Pembelajaran Kimia. JRPK: Jurnal Riset
Pendidikan Kimia, 7(1), 1421. https://doi.org/10.21009/jrpk.071.03
Arif, K. (2020). Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Berbasis Green Chemistry
untuk Semester Ganjil Kelas XII IPA SMA. Semesta Journal of Science Education
and Teaching Journal of Science Education and Teaching, 3(1), 5964.
Budiawan. (2023). Kaji Risiko dan Manfaat Bahan Kimia guna Lindungi Kesehatan
Masyarakat dan Lingkungan. Website Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. 13.
https://www.sci.ui.ac.id/prof-dr-rer-nat-budiawan-kaji-risiko-dan-
manfaat-bahan-kimia-guna-lindungi-kesehatan-masyarakat- dan-
lingkungan/.
Fauziah, N., Hakim, A., & Handayani, Y. (2019). Meningkatkan Literasi Sains Peserta
Didik Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi Green Chemistry
Pada Materi Laju Reaksi. Jurnal Pijar Mipa, 14(2), 3135.
https://doi.org/10.29303/jpm.v14i2.1203
Hadi, K. (2019). Desain Dan Uji Coba Praktikum Green Chemistry Dengan.
Konfigurasi : Jurnal Pendidikan Kimia Dan Terapan, 3(2), 8692.
Ilma, H., Marlina, L., Ravensky Pratiwi, dan Y., Islam Negeri Raden Fatah Palembang,
U., & Selatan, S. (2022). Penuntun Praktikum Elektronik Berbasis Green
Chemistry dengan Model Pembelajaran Learning Cycle-7e pada Materi
Asam-Basa ORBITAL : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA. Orbital: Jurnal Pendidikan
Kimia, 6(1).
`
Vol. 2 No. 1 (2024)
ISSN: 2987-0038
Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
https://amandemen.my.id/
52
Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, Hilda Nurhildayanti
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi Berkelanjutan
Inayah, S., Dasna, I. W., & Habiddin, H. (2022). Implementasi Green Chemistry Dalam
Pembelajaran Kimia: Literatur Review. Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia,
10(1), 42. https://doi.org/10.33394/hjkk.v10i1.4611
Kimia, P., Sains, F., Teknologi, D. A. N., Islam, U., & Semarang, N. W. (2022).
BERNUANSA GREEN CHEMISTRY TERHADAP.
Ma, L., Luo, J., 桑原信弘, Hiramoto, T., Onumata, Y., Manabe, Y., Takaba, H.,
Corporation, E., Energy, A., Flory, P. J., Æ, Ì., Sato, T., Geometry, R., Analysis, G.,
Muraki, M., Nakamura, K., Geometry, R., & Analysis, G. (2019). No 主観的健康
感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析
Title. Proceedings of the Institution of Mechanical Engineers, Part J: Journal of
Engineering Tribology, 224(11), 122130.
Merta, L. M. (2020). Model Pembelajaran Penemuan Menggunakan Praktikum Kimia
Hijau Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Journal for Lesson and Learning
Studies, 3(3), 461468.
Mitarlis, M., Azizah, U., & Yonatha, B. (2018). Pemanfaatan Indikator Alam Dalam
Mewujudkan Pembelajaran Kimia Berwawasan Green Chemistry. Jurnal
Penelitian Pendidikan IPA, 3(1), 1. https://doi.org/10.26740/jppipa.v3n1.p1-7
Muliani, M., Khaeruman, K., & Dewi, C. A. (2019). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Predict Observe Explain (POE) Berorientasi Green Chemistry
Untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa Pada Materi Asam Basa. Hydrogen:
Jurnal Kependidikan Kimia, 7(1), 37. https://doi.org/10.33394/hjkk.v7i1.1654
Mustafa, D. (2016). Peranan Kimia Hijau (Green Chemistry) Dalam Mendukung
Tercapainya Kota Cerdas (Smart City). Journal of Sains and Technologi, 7(1),
167188.
Nurbaity, N. (2011). Pendekatan Green Chemistry Suatu Inovasi Dalam Pembelajaran
Kimia Berwawasan Lingkungan. JRPK: Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 1(1), 13
21. https://doi.org/10.21009/jrpk.011.02
Pembelajaran Projek Electroplating Berbasis Green Chemistry Purwanti, P., & Fitri
Khoerunnisa, dan. (2023). Profil Literasi Sains Peserta Didik SMK pada
ORBITAL : JURNAL PENDIDIKAN KIMIA. Orbital: Jurnal Pendidikan Kimia, 7(1).
Putri, A. C. (2017). Pengaplikasian Prinsip-Prinsip Green Chemistry dalam
Pelaksanaan Pembelajaran Kimia sebagai Pendekatan untuk Pencegahan
Pencemaran Akibat Bahan-Bahan Kimia dalam Kegiatan Praktikum di
Laboratorium. Journal of Creativity Student, 2(2), 6773.
https://doi.org/10.15294/jcs.v2i2.14585
Qonita, N. A., Sari, W. K., & Mardhiya, J. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran
Kimia Minyak Bumi Berbasis Green Chemistry Berbantuan Articulate Storyline.
Paedagogia, 25(2), 109. https://doi.org/10.20961/paedagogia.v25i2.64041
Redhana, I. W., Suardana, I. N., Selamat, I. N., & Merta, L. M. (2020). Pengaruh
Praktikum Kimia Hijau Pada Sikap Siswa Terhadap Kimia. Edusains, 12(2), 154
165. https://doi.org/10.15408/es.v12i2.13156
`
Vol. 2 No. 1 (2024)
ISSN: 2987-0038
Amandemen: Journal of Learning, Teaching and Educational Studies
https://amandemen.my.id/
53
Monica Lauren Sinuraya, Daffa Alaauddin Dzaki, Anisa Agustin, Hilda Nurhildayanti
Pengaplikasian Green Chemistry Dalam Konteks Kimia Industri: Perspektif Siswa Dan Pentingnya Bagi Studi Berkelanjutan
Safitri, Y., & Hidayati, I. (2023). JOURNAL OF CHEMISTRY EDUCATION AND
INTEGRATION PEMANFAATAN TANAH LIAT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
MOLYMOD BERBASIS GREEN CHEMISTRY PADA MATERI GEOMETRI MOLEKUL
SMK KELAS X. 2(2), 95100. https://doi.org/10.24014/JCEI.v2i2.24820
Sembiring, Z., Nurhasanah, N., Rinawati, R., & Simanjuntak, W. (2022). Implementasi
Green Chemistry Menggunakan Teknologi Pirolisis Untuk Pengolahan Limbah
Plastik Di Kelurahan Way Urang Kalianda. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat (JPKM) TABIKPUN, 3(1), 7786.
https://doi.org/10.23960/jpkmt.v3i1.67
Sidjabat, O. (2008). Pengembangan Teknologi Bersih Dan Kimia Hijau. Lembaran
Publikasi Lemigas, 1, 4550.
https://journal.lemigas.esdm.go.id/index.php/LPMGB/article/view/201/92
ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication.
Article
Full-text available
Kajian green chemistry umumnya mencakup konsep dan pendekatan yang efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proses dan produk bahan kimia beracun dan berbahaya. Pembelajaran kimia berbasis green chemistry menjadi salah satu metode yang dapat digunakan sebagai pendekatan untuk mencegah pencemaran akibat bahan-bahan kimia. Kegiatan praktikum di laboratorium berupaya menggunakan prinsip green chemistry yang dapat dilakukan dengan upaya mengurangi, menghilangkan, atau mengganti penggunaan bahan-bahan kimia beracun dan berbahaya yang digunakan dalam percobaan untuk mengurangi kadar pencemar dan volume limbah. Sebagai tenaga pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran kimia diharapkan mampu memiliki ilmu pengetahuan, wawasan, serta ketrampilan dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip green chemistry.
Article
Full-text available
p>Pembelajaran dengan media konvensional menyebabkan siswa cenderung bosan dan menjadi penyebab kurangnya minat, motivasi, dan berpikir kritis. Era digital menuntut calon guru untuk berinovasi dalam mengembangkan media pembelajaran yang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran berbantuan articulate storyline berbasis green chemistry pada materi minyak bumi. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan 4D ( define , design , develop and disseminate ). Penelitian ini dibatasi sampai tahap develop ment . Kajian penelitian ini untuk mengetahui kelayakan dan respon siswa terhadap media pembelajaran kimia minyak bumi berbasis green chemistry berbantuan articulate storyline. Hasil validasi produk dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan analisis data Aiken’s V. Hasil validitas memperoleh nilai sebesar 0,82 dengan kategori sangat tinggi. Adapun hasil uji coba skala kecil mendapatkan respon yang baik dari siswa dengan persentase rata-rata 71%.</p
Article
Full-text available
Green chemistry in chemistry learning has been a central issue in chemistry education research the last ten years. The objectives of this literature review are: a) to map green chemistry research topics in chemistry learning the last ten years; b) to find out the opportunity for the implementation of Green chemistry in chemistry learning. The research method used is a systematic literature review of articles published in the scopus journal obtained from the Scopus database for the last 10 years (2011-2021). Article searches use titles, abstracts or keywords that meet logical conditions ("Green Chemistry") or ("Chemistry"). The population of this study was 200 articles published in the Scopus database and the sample used was 19 articles. The findings show that: a) the trend of the most topics discussing green chemistry in organic chemistry by 68% and green chemistry in environmental chemistry by 16%, b) green chemistry provides a very large opportunity in chemistry learning. Thus, it can be concluded that the implementation of green chemistry in chemistry learning is very important and needed in preventing environmental pollution.
Article
Full-text available
Kelurahan Way Urang merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang berpotensi menyumbang limbah plastik berlimpah. Salah satu metode pengolahan limbah plastik yang menerapkan prinsip Green Chemistry serta sederhana adalah metode pirolisis. Metode pirolisis dapat mengubah limbah atau sampah plastik menjadi bahan bakar yang dapat digunakan dalam keperluan sehari-hari. Pada kegiatan ini dilakukan pre-test dan post-test yang didasari pada pemaparan dan edukasi tentang prinsip-prinsip Green Chemistry, metode pirolisis serta jenis dan sifat bahan plastik yang dilanjutkan dengan demonstrasi pengolahan limbah plastik dengan metode pirolisis. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan wawasan masyarakat terkait jenis plastik dan pengolahannya sebesar 51% sesudah penyampaian materi oleh narasumber. Melalui kegiatan pengabdian ini juga diharapkan Pemda dan masyarakat setempat saling sinergi menanggulangi limbah yang ada di daerah wisata agar dapat menunjang perekonomian daerah.
Article
Full-text available
THE EFFECT OF GREEN CHEMISTRY LAB EXPERIMENTS ON STUDENTS' ATTITUDES TOWARDS CHEMISTRY Abstract This study aimed to investigate the effect of green chemistry lab experiments and the traditional chemistry lab experiments on students’ attitudes towards chemistry. This type of study was a quasi-experiment with a non-equivalent pretest-posttest control group design. The population of this study was all the Class XI of Natural Sciences in SMA Negeri 4 Singaraja, totaling five classes. Samples were selected by a purposive sampling technique. Sciences of 2 and 5 was the control group taught by traditional chemistry lab experiments, while Class XI of Natural Sciences of 3 and 4 was the experimental group taught by green chemistry lab experiments. Students’ attitudes towards chemistry were measured by a questionnaire given to students before and after the chemistry lab experiments. The results of this study indicated that students’ attitudes toward chemistry were better in the green chemistry lab experiments with a mean score of 4.34 than in the traditional chemistry lab experiments with a mean score of 4.15. Abstrak Penelitian ini bertujuan menyelidiki pengaruh praktikum kimia hijau dan praktikum kimia tradisional pada sikap siswa terhadap kimia. Jenis penelitian adalah eksperimen kuasi dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 4 Singaraja yang berjumlah lima kelas. Sampel dipilih dengan teknik purpossive sampling. Kelas XI IPA 2 dan 5 sebagai kelompok kontrol yang diajar dengan praktikum kimia tradisional, sedangkan Kelas XI IPA 3 dan 4 sebagai kelompok eksperimen yang diajar dengan praktikum kimia hijau. Sikap siswa terhadap kimia diukur dengan inventori yang diberikan kepada siswa sebelum dan setelah kegiatan praktikum kimia. Hasil penelitian ini menunjukkan sikap siswa terhadap kimia lebih baik pada praktikum kimia hijau dengan skor rata-rata 4,34 dibandingkan dengan praktikum kimia tradisional skor rata-rata 4,15.
Article
Full-text available
One of the chemistry conceptsthat was considered difficult by students was acid-base concept. Acid-base conceptwas closely related to everyday life and includes three representations of chemical levels, namely: macroscopic level, microscopic level and symbolic level, so students experience difficulty in learning it. The development of a teaching material in the form of LKS was seen as a solution to this problem. This study aimed to develop teaching materials in the form of POE LKS oriented to green chemistry to foster students' scientific attitudes towards acid-base concepts. This studywas development research with ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation)model design. Quantitative data from the results of feasibility validation and the results of assessment of scientific attitudes of students were analyzed by percentage formula and the results of student responses were calculated using N-gain. Qualitative data in the form of responses and suggestions for improvement from the validator. The validator's assessment of the results of the development obtained an average percentage of 83.2%, 84%, 81.6%, and 78.93%. While the responses of students were analyzed using the N-gain test obtained an average score of 0.4 with a moderate category and students' scientific attitude data obtained an average score of 61% with moderate qualifications. This showed that the LKS developed was very feasible to proceed to a broader stage and effectively improve students' scientific attitudes.
Article
Telah dilakukan penelitian pengembangan bahan ajar mata kuliah Kimia Dasar dengan wawasan green chemistry. Kimia sebagai ilmu yang berdasarkan eksperimen, tidak lepas dari aktivitas laboratorium yang membutuhkan bahan kimia, yang biasanya didapatkan dari industri bahan kimia. Sebenarnya kimia sangat dekat dengan kehidupan keseharian siswa. Oleh karena itu pembelajaran kimia dirancang dengan memanfaatkan produk alami disekitar siswa. Salah satunya dengan memanfaatkan beberapa jenis tanaman atau bunga berwarna yang ada disekitar kehidupan siswa sebagai indikator asam dan basa alami. Metode penelitian menggunakan rancangan penelitian pengembangan (R&D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan produk alami terbarukan sebagai pendukung pembelajaran dapat memenuhi salah satu prinsip green chemistry yaitu "penggunaan bahan baku terbarukan". Dalam penelitian ini beberapa bunga berwarna diidentifikasi dan berpotensi dimanfaatkan sebagai indikator asam basa alami dalam pembelajaran kimia antara lain bunga pacar air dan Ruellia. Dengan menggunakan bahan alami dapat menjaga keberlanjutan proses pembelajaran kimia tanpa tergantung bahan kimia buatan industri.Kata Kunci : green chemistry, pembelajaran kimia, indikator alami.
  • P Kimia
  • F Sains
  • D A N Teknologi
  • U Islam
  • N W Semarang
Kimia, P., Sains, F., Teknologi, D. A. N., Islam, U., & Semarang, N. W. (2022). BERNUANSA GREEN CHEMISTRY TERHADAP.
Model Pembelajaran Penemuan Menggunakan Praktikum Kimia Hijau Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
  • L M Merta
Merta, L. M. (2020). Model Pembelajaran Penemuan Menggunakan Praktikum Kimia Hijau Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Journal for Lesson and Learning Studies, 3(3), 461-468.